Apa Itu Danantara?
Apa itu Danantara? “Danantara” adalah singkatan dari Daya Anagata Nusantara, badan pengelola investasi baru yang resmi jadi sovereign wealth fund (SWF) Indonesia. Didirikan buat ngelola aset-aset negara, khususnya dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan nilai awal yang diklaim lebih dari Rp9.400 triliun (sekitar USD 900 miliar). Tujuannya? Nyemangatin ekonomi Indonesia biar tumbuh 8% per tahun di masa jabatan Prabowo—ambisi gede dari angka sekarang yang cuma 5%. Ide ini udah disetujui DPR, dan Prabowo langsung tandatangan regulasinya di Istana Merdeka.
Mulai dengan modal USD 20 miliar (sekitar Rp280 triliun), Danantara bakal fokus ke 20 proyek nasional strategis—mulai dari mineral kritis, energi terbarukan, produksi pangan, sampe AI. BUMN awal yang masuk? Tujuh raksasa: Bank Mandiri, BRI, BNI, PLN, Pertamina, Telkom, sama Mining Industry Indonesia (MIND ID). Dividen mereka, yang biasanya masuk APBN, sekarang dialihin ke Danantara.
Asal-Usul dan Tujuannya
Konsep Danantara bukan barang baru sepenuhnya—katanya terinspirasi dari ide Sumitro Djojohadikusumo (ayahnya Prabowo) di akhir 1980-an buat ngelola laba BUMN. Prabowo bilang ini “proyek historis” buat ubah cara Indonesia kelola kekayaan negaranya. Dia ngambil contoh Temasek (Singapura) sama Khazanah (Malaysia)—dua SWF yang sukses ubah aset negara jadi mesin pertumbuhan. Bedanya, Indonesia ga punya surplus gede kaya Singapura atau Norwegia, jadi Danantara lebih ke strategi leverage aset BUMN sama pemotongan anggaran.
Pemerintah bilang, Danantara bakal:
- Efisiensi: Konsolidasi aset BUMN biar ga berantakan kayak sekarang.
- Investasi: Tarik duit dari dalam sama luar negeri buat proyek gede.
- Pertumbuhan: Dorong ekonomi dari 5% jadi 8% sampe 2029.

Dari Mana Duitnya? Apa itu Danantara
Modal awal USD 20 miliar ga dateng dari surplus, tapi dari pemotongan anggaran sama dividen BUMN. Detailnya:
- Budget Cuts: Prabowo potong anggaran pemerintah Rp306,7 triliun (S$25,2 miliar atau sekitar 10% dari APBN) buat dialihin ke Danantara sama program lain, kayak makan siang gratis (MBG) yang cuma dapet Rp100 triliun dari total itu. Sisanya? Banyak ke Danantara.
- Dividen BUMN: Tahun 2023, BUMN bayar dividen Rp82 triliun ke negara—sekarang duit ini masuk Danantara, ga ke APBN lagi.
- Aset BUMN: Nilai total aset 60+ BUMN di 2023 sekitar USD 638 miliar (Rp8.900 triliun)—Danantara mulai (sebagian kecil) dulu, tapi rencananya bakal nyedot lebih banyak.
Ini yang bikin kontroversi—pemotongan anggaran bikin demo mahasiswa sama kritik dari publik, soalnya layanan publik kayak infrastruktur sama urusan dalam negeri kena dampak.
Kontroversi dan Kritik
Apa itu Danantara ga dateng tanpa drama? Banyak yang curiga sama niat sama cara kerjanya:
- Pemangkasan Anggaran: Rp306,7 triliun dipotong dari APBN buat Danantara sama MBG—orang bilang ini ga pro-rakyat, soalnya layanan publik jadi korban. Demo mahasiswa udah mulai rame kemarin pas peluncuran.
- Kebal Hukum?: UU BUMN yang direvisi kasih Danantara kontrol langsung ke Prabowo, minim pengawasan DPR. Banyak yang takut ini jadi “kartel pemerintahan” atau “kerajaan oligarki”—duet Prabowo sama Rosan Roeslani (Menteri Investasi yang jadi kepala Danantara) bikin orang curiga ada agenda politik.
- Korupsi: Indonesia punya sejarah panjang korupsi BUMN—contohnya skandal Pertamina yang lo minta artikelin tadi (Rp193,7 triliun). Kalo Danantara ga transparan, takutnya jadi bancakan baru.
- Realistis Ga?: Ekonom bilang 8% growth susah banget—Danantara harus bener-bener efisien, ga cuma jadi “monster” kalo salah kelola.
Beda sama INA
Danantara beda dari Indonesia Investment Authority (INA), SWF yang udah ada sejak 2020. INA kelola USD 10,5 miliar, fokus tarik investasi asing buat infrastruktur—Danantara lebih gede, ngelola aset BUMN langsung, dan operasinya terpisah. INA masih jalan, tapi Danantara jadi bintang utama Prabowo sekarang.
Apa yang Aku Pikir?
Secara konsep, Danantara bisa jadi game changer—kalo dikelola bener, efisiensi BUMN naik, investasi masuk, ekonomi ngebut. Tapi, kalo ga transparan atau jadi alat politik, ini bisa jadi bom waktu—korupsi sama ketimpangan bakal makin parah. Fakta bahwa Pertamina lagi skandal korupsi Rp193,7 triliun pas Danantara launch bikin orang makin skeptis—BUMN yang masuk Danantara beneran bersih apa cuma bawa masalah lama?